Review Asus ROG GX800 – Laptop Gaming Paling "out-of-the-box" Yang Pernah Dibuat



Perlu banyak effort untuk dapat meyakinkan seseorang menjatuhkan pilihan pada sebuah produk yang punya image “overpriced”. Kecuali ia merupakan Fanboy fanatik yang kebetulan diberkahi budget yang unlimited. Tapi amat tidak mungkin sebuah pabrikan memproduksi sebuah produk limited edition, bahkan hingga menggunakan secara ekslusif komponen seperti processor Intel K series terbaru, hanya untuk para fanboy fanatik yang mereka sendiri tidak punya data, berapa banyak jumlahnya.



Unbox Sales package Asus ROG GX800 Indonesia





Tentu saja, pabrikan tak asal memberi banderol harga pada produk buatan mereka. Sudah ada perhitungan yang rumusnya tak akan habis kita bahas dalam 10 artikel sekalipun. Dan salah satu contohnya yakni Asus ROG GX800 yang akan mimin tulis artikel reviewnya berikut. Yang mimin ingin sampaikan sejak awal adalah, Asus pasti punya cukup alasan hingga akhirnya menentukan angka 95 juta rupiah sebagai banderol Asus ROG GX800 di Indonesia.

Design & Handling


Secara keseluruhan, memang desain GX800 ini melanjutkan aura GX700 series, terutama desain LCD cover bagian depan hingga ke area exhaust. Hanya saja, area exhaust tampil lebih "semok" sebab ketebalan yang bertambah.Paling menarik perhatian ialah saat Asus ROG GX800 ini terbuka area workstationnya. Keyboard Mechanikal yang baru ada pada seri GX800 ini dibuat terkesan "terpendam", low-profile tapi Jantan. Cuma, default backlit pada logo ROG di kanan bawah yang berwarna ungu sedikit memberi kesan "gimana gitu?"



Untuk sebuah laptop 18.4-inch, bobotnya yang mencapai 5,7 KG sudah gak mengherankan jika saja anda pernah merasakan laptop 18-inch lain seperti MSI GT83VR atau Alienware 18. Tapi untuk ukuran 18-inch, Asus patut diacungi jempol dengan hanya membuat GX800 punya ketebalan 45mm. Padahal ia menggendong dua buah GTX 1080 dan sebuah processor Intel K series. Anda belum akan di anggap "gila" saat membawanya ke area umum. Kecuali, anda juga membawa satu set beserta Hydro Overclocking Stationnya, ke sebuah restoran fast food.

Spesifikasi & Fitur Asus GX800 – Best of the Best?

Main Spec.
ROG GX800 (G-SYNC)
CPU
Intel® Core™ i7-7820HK processor overclock up to 4,2GHz
Operating System
Windows 10 Home
Memory
64GB DDR4 up to 2800MHz
Storage
M.2 PCIEX4  NVMe 512G*3 RAID 0
Display
18.4” Anti Glare UHD IPS LED backlight (3840X2160) with G-SYNC
Graphics
NVIDIA® GeForce® GTX 1080 SLI 16GB GDDR5X VRAM
Input/Output
1 x Microphone-in/Headphone-out jack, 1 x VGA port/Mini D-sub 15-pin for external monitor, 3 x USB 3.0 port(s), 2 x USB 3.1 port(s), 1 x RJ45 LAN Jack for LAN insert, 1 x HDMI, 1x Thunderbolt 3
Camera
Built-in HD camera and array mic
Connectivity
Integrated 802.11ac, BT 4.0 support
Audio
Built-in Speakers and Analog Microphone, Built-in Azalia compliant audio chip, SonicMaster. Built-in subwoofer, 4 speakers. ESS Sabre Headphone DAC to enhance audio performance.
Dimension / Weight
45 x 458 x 338 (height x width x depth (in mm)) / 5.9KG
Battery

MSRP
Rp. 95,499,000
Warranty
2 years full global warranty

Sebelum masuk ke review, wajib hukumnya mengetahui spesifikasi teknis juga fitur dari produk yang akan di review. Tujuannya, tentu agar kita bisa tahu lebih jelas posisi produk ini di pasar yang ia incar.

Processor Unlock seri Terbaru Yang Lebih Powerfull


Sebagai keluarga “K” series, i7 7820HK memiliki CPU multiplier yang tidak di kunci, yang memungkinkan pengguna membuatnya berjalan pada clockspeed lebih tinggi lagi. Info terakhir, ia mampu di buat berlari di angka 5GHz oleh seorang Alva Jonathan, Overclocker kelas dunia asal Indonesia. Yang mimin tahu, Asus GX800VH merupakan laptop komersil di Indonesia pertama menggunakan Intel core i7 7820HK. Processor penerus i7 6820HK ini punya kelebihan di clock speed yang jauh lebih tinggi baik di base clock maupun turbo clock. Pada Asus ROG GX800, base clock diset 200MHz lebih tinggi dibanding kondisi default processor. Menjadikan notebook dengan dimensi panjang 458mm x lebar 358mm dan ketebalan 45mm ini layak menyandang title OC Edition.

Alva Jonathan mendemokan mudahnya melakukan overclock pada Asus ROG GX800


Dual Nvidia Geforce GTX 1080 GDDR5X SLI



Dua buah Geforce GTX 1080 masih konfigurasi terkuat saat ini di platform notebook. Sebagai informasi, Performa GTX 1080 versi notebook hanya terpaut tak sampai 10% dibanding versi desktop-nya. Bisa mulai diperkirakan, dimana posisi gabungan i7 7820HK plus dual GTX 1080 ini. Dengan total Cuda core mencapai 6120 buah, 16GB VRAM GDDR5X dan turbo clock yang mampu dipaksa berjalan hingga 2100MHz (OC), GX800 dipastikan menjadi surga bagi pengguna aplikasi yang mendukung pararel computing. Tentunya, anda bisa andalkan dua buah GTX 1080 ini untuk menjalankan berbagai konten VR (Virtual Reality) yang ada saat ini, bahkan konten-konten VR super-massive yang akan datang.

New Water Cooling System


Dua komponen aktif di atas butuh performa cooling system yang amat sangat mumpuni untuk selalu bisa berjalan maksimal. Seperti juga kita ketahui, mereka memiliki batas temperatur yang saat angkanya tercapai, mereka akan di paksa menurunkan clockspeed hingga temperatur ideal kembali tercapai. Asus memutuskan untuk menggunakan water cooling bukan tanpa alasan sekalipun menjadikan penampilan utuh GX800 menjadi tidak umum. Water cooling dock versi terbaru yang di desain untuk berkerja pada GX800 ini diharap mampu terus mempertahankan suhu kedua komponen tersebut agak tidak mudah menyentuh batas suhu tertinggi.


Bahkan sebuah desktop PC yang di anggap punya durabilitas lebih baik, membutuhkan cooling system dari jenis watercooling untuk menaklukan panas komponen yang digunakan. Saat anda sedang dalam fase “penasaran level dewa” dalam scene rumit pada sebuah game, sedikitpun anda tak akan fikirkan keadaan komponen di bawah sana yang sejatinya punya batasan waktu pakai. Dengan performa sistem pendingin cairan yang lebih baik dalam mendistribusikan panas, minimal anda bisa lebih fokus menuntaskan rasa penasaran anda.

Performa Sistem Memory Terbaik dalam Sejarah Notebook Gaming

Spesifikasi Asus ROG GX700 vs Asus ROG GX800

Memory sebagai area terdekat kedua setelah internal cache CPU memiliki peranan teramat penting dalam menampung derasnya instruksi yang masuk ke CPU. Kecuali konfigurasi Quad channel, anda akan dapatkan semua performa terbaik yang ditawarkan sebuah sistem memory dalam Asus GX800. Teknologi terbaru DDR4, Kapasitas maksimal 64GB, hingga memory clock tinggi 2800MHz menjadikan GX800 sebuah portabel PC dengan performa Memory terbaik hingga tulisan ini diturunkan.

Triple PCIe SSD – Welcome to 3GHz+ Data Transfer Era


Storage memiliki peranan penting mengawal performa CPU dan GPU yang sudah sangat powerfull. Dengan 3 buah PCIe SSD yang berjalan dalam konfigurasi RAID 0, throughput sistem penyimpanan GX800 mencapai hampir 3,5gbps, sebuah angka tertinggi yang pernah mimin temukan dalam sebuah notebook.
Dengan bandwith sebesar ini, game-game dengan program data raksasa bukan lagi sebuah “threat”. Buka tutup project berkapasitas gigabyte dalam aplikasi profesional juga jauh lebih responsif.

18.4-inch Full Feature Display Panel


Akhirnya, performa 4 komponen di atas bertujuan untuk mencapai pengalaman visual senyata mungkin. Dan hal tersebut membutuhkan deretan fitur kelas mewah dari sebuah display panel. Resolusi UHD pada panel berukuran 18.4-inch berlapis matte nampak sangat proposional baik saat menampilkan workspace multimedia maupun aplikasi desain. Refresh rate 120MHz dan Respone time mencapai 5ms menjamin tak akan ada lagi scene dalam game yang patah atau telat tampil. Belum cukup, fitur Nvidia G-Sync bisa andalkan untuk mensinkronkan output tampilan jika suatu saat ada game yang lebih superior lagi dari yang ada saat ini. Tapi, nampaknya hal tersebut masih akan sangat lama terjadi. Kualitas warna 100% RGB-nya juga akan mudah membuat para profesional jatuh cinta.

Mechanikal Keyboard – Full Gaming Desktop PC Experience

Warna ungu-nya bikin tampilan yang gahar jadi agak gimana gitu?

Memang tidak lengkap rasanya jika tampilan maksimal dalam game sudah tercapai, namun tak diimbangi fill dari komponen input yang mumpuni. Keyboard mechanikal dipercaya mampu memberi filling lebih “dalam” saat seorang gamer mengirim sinyal instruksi pada karakter yang ia mainkan.


Deretan fitur seperti RGB backlit, dedicated macro dan multimedia key, 30-key rollover dan travel key distance mencapai 2.5mm memastikan filling yang anda butuhkan selalu akan anda dapatkan via Mech-TAG (Mechanical Tactile) keyboard pada GX800 ini.

Port dan Konektifitas

Deretan port pada Asus ROG GX800

Dari opsi display out hingga LAN port, opsi USB 3.1 type C hingga ThunderBolt 3, semua bisa anda temukan pada Asus GX800. Dengan paket 18.4-inch, interkoneksi yang ditawarkan GX800 bisa dibilang lengkap walau secara kuantitasnya belum selevel desktop PC. Namun kesemuanya adalah port-port dari era modern. Sebagai pelengkap koneksi wireless a/c yang ia tawarkan, Asus membekali GX800 dengan antenna eksternal yang bisa memperkuat kemampuan GX800 dalam menangkap sinyal WiFi di sekitarnya hingga 50% lebih kuat.



Fitur
  • Asus Gaming Center

Adalah sebuah dashboard utama yang memudahkan anda melakukan seting terhadap komponen, memantau keadaan komponen, hingga memanggil fitur-fitur lain yang terdapat pada Asus GX800. Yang paling menarik, dan tidak akan muncul pada ROG Gaming Center di seri ROG lain adalah fitur Overclocking dengan sekali tekan.
  • Asus AURA
Aplikasi ini hadir belum lama, seingat mimin, baru saat Asus mulai ikut menggunakan keyboard ber-RGB backlit pada produk ROG notebook mereka. Entahlah jika di pasar komponen. Khusus pada GX800, anda bisa atur warna backlit hingga 4 area berbeda. Anda juga bisa mengatur mode backlit dengan beberapa pilihan.
  • Asus Game Priority
Konsepnya adalah manajemen bandwith. Dengan Asus Game Priority, pengguna bisa menentukan alokasi bandwith internet untuk aplikasi yang ia kehendaki. Karena secara default, sistem komputer akan membagi rata bandwith yang ada, dan itu tidak baik untuk aktiftas game online.

Performa - Riset Teknologi Demi Paradigma Baru

Sebelum masuk pengujian, mimin akan sampaikan metode pengujian yang langganan mimin pakai. Kenapa selalu dan selalu kita gunakan metode pengujian yang itu-itu saja? Karena setiap review tak hanya mencari seberapa hebat performa unit yang direview, tapi juga sarana untuk mengumpulkan database. Dan yang tak kalah penting, menentukan di mana posisi unit yang direview tersebut saat di bandingkan dengan produk lain baik yang sekelas, maupun beda kelas.

Review Asus ROG GX800 Indonesia - 3D Mark fire strike CPU

Baiklah, pengujian pertama pasti dan selalu 3D Mark Family, tapi kita akan ambil hanya 3D Mark Firestrike baik nilai CPU maupun GPU-nya. Dari tabel di atas, Intel core i7 7820HK yang berlari pada preset extreme di GX800 unggul 30,32% dibanding Intel core i7 6820HK pada MSI GT83VR. Sedangkan Intel core i7 4900HQ dan i7 4980HQ tertinggal cukup jauh.

Review Asus ROG GX800 Indonesia - 3D Mark Fire strike GPU

Dan untuk nilai GPU, clock yang terangkat hingga menyentuh 2,1GHz membuat Dual Geforce GTX 1080 16GB GDDR5X pada Asus ROG GX800VH mampu meninggalkan dual GTX 1080 kondisi default yang ada pada GT83VR sebesar 11,61%. Untuk performa dual GTX 980M dan dual GTX 880M, monggo silakan di kalkulasi sendiri berapa persen gap-nya.

Review Asus ROG GX800 Indonesia - PC Mark 7 Performance

PCMark 7 adalah benchmark sintetis yang mimin juga biasa gunakan untuk mengukur performa keseluruhan dari sebuah sistem PC, termasuk notebook. Di sini semua parameter di ukur hingga menghasilkan sebuah nilai akhir secara keseluruhan. Bantuan dari performa CPU dan GPU yang ter-overclock dan konfigurasi storage 3 buah PCIe SSD yang di RAID 0, membuat Asus ROG GX800VH tampil cemerlang.

Storage Performance

Review Asus ROG GX800 Indonesia - Storage benchmark comparison


Sekarang kita tengok performa triple PCIe SSD yang ia tawarkan. Pada tabel di atas, throughput yang ia dapatkan cukup istimewa, mampu tembus 3400 mbps lebih. Sepengetahuan mimin, baru GX800 yang menawarkan RAID 0 dengan konfigurasi 3 buah SSD PCIe. Ini juga salah satu poin yang tidak akan anda dapatkan di merk lain, setidaknya hingga artikel ini naik.

Penampakan Hasil benchmark PC Mark 8 Creative Conventional untuk Asus GX800VH
Temperature

Review Asus ROG GX800 Indonesia - Temperature


Seperti yang diketahui sejak zaman pendahulu kita sekalipun, hardware dalam sebuah notebook merupakan jenis hardware “ready to use”. Hingga lahirlah statement “Kalau mau powerfull, pilih Desktop PC”. Berbagai riset dilakukan banyak pabrikan untuk menyudahi paradigma tersebut. Tujuannya tentu mendapatkan performa terbaik dari tiap komponen selama waktu pakai yang diinginkan. Beberapa vendor sudah memperkenalkan produk monster mereka dengan spesifikasi mendekati GX800. Tapi nampaknya belum memenuhi ekspektasi pengguna antusias yang menuntut durabilitas, terutama temperatur kerja.

Kesimpulan - 95 Juta rupiah Dilihat Dari Dua Sisi Mata Uang

Review Asus ROG GX800 Indonesia - Side View


Alasan Harga Asus ROG GX800 mencapai 95 juta rupiah yang paling bisa dimaklumi adalah komponen yang ia gunakan kesemuanya merupakan yang terbaik dan terupdate di kelasnya. Salah satu resiko menggunakan komponen terbaru pastinya harga jual yang akan jadi lebih mahal dibanding produk dengan hardware versi sebelumnya yang sudah mendapat penyesuaian harga. Di sisi lain, aura ekslusif secara otomatis hinggap pada produk ini.

2 x 330 Watt Power Adaptor untuk Suplai 2 GTX 1080 dan i7 7820HK

Bisa dihitung dengan jari pabrikan yang menelurkan produk dengan konfigurasi dual GPU SLI. Konsekwensinya terlalu berat jika hanya sekedar mengejar popularitas. Mulai dari poin handling yang harus di korbankan sebab wajib membengkak-kan dimensi, hingga konsumsi daya yang di atas rata-rata. Tapi jika anda tidak punya masalah dengan dimensi, bobot dan konsumsi daya, tolong abaikan hal-hal tersebut di atas. Penggunaan dual power adaptor berbobot ++ juga masih jadi "bullyan" bagi sebagian user yang belum diberi hidayah seputar konsumsi daya sebuah komponen flagship.

Saran Penggunaan

Sebagian dari paket penjualan Asus ROG GX800 Indonesia

Asus tetap memberi banyak proteksi untuk melindungi kelangsungan hidup komponen dalam GX800. Hal ini sangat diperlukan sebab dibutuhkan effort yang tak sedikit dibanding jenis Desktop PC untuk mereplace komponen-komponen di dalamnya. Ini diketahui dari pembatasan beberapa seting seperti salah satunya CPU voltage. Anda pastinya juga tidak ingin terjadi apa-apa pada laptop seharga mobil LCGC ini kan?. Jadi, sekalipun ia sudah di backup dengan pendingin cair, sebaiknya anda jangan terlalu "menaruh tangan keras" juga pada produk ini.

So, Asus bukan hanya menjadikan anda seorang yang spesial karena mampu membeli produk flagship limited edition. Performa CPU dan GPU dari teknologi terkini yang dikawal cooling system pendingin revolusioner, memastikan produk ini cukup mampu menggulingkan paradigma durabilitas minim yang menancap cukup lama di produk-produk laptop gaming. Jadi, menurut anda, apakah angka 95 juta rupiah masih overprice?. Mohon berikan masukan di kolom komentar beserta alasannya ya..

Ref : PR Asus, pemmzchannel, google

Comments

Popular Posts