Asus ROG G752VS, Taklukan Bottleneck Dengan Unlocked Skylake Processor dan Vapor Chamber (Kenapa Harus Asus ROG)



Sekilas tentang ROG

Republik Of Gamer atau di singkat ROG merupakan sub-brand dari Asus yang khusus menargetkan produk-produknya untuk pasar gaming. Asus sendiri mengawali kampanye ROG melalui komunitas forum yang akhirnya berkembang sangat besar hingga saat ini. Berawal dari ketertarikan para pengguna kelas antusias yang kala itu sedang mencari produk alternatif di luar brand asal negeri paman Sam. Asus berhasil membuat kategori produk dengan fitur yang benar-benar dibutuhkan para gamer, bukan sekedar marketing gimmick. Mulai dari sisi kualitas komponen untuk durabilitas, pendingin untuk kestabilan, hingga fitur overclock yang sangat dibutuhkan pengguna antusias untuk menghindari kemungkinan bottleneck. Asus juga berhasil membentuk aura gaming yang kental untuk setiap line-up produk ROG lewat desain yang khas.

Segmentasi ROG

Sebelumnya, Asus memiliki beberapa line-up produk kelas high-end yang sejatinya juga sangat capable untuk aplikasi gaming. Tapi menjadikan gamer sebagai target market, yang notabene membutuhkan lebih dari hardware dengan performa yang tinggi, dibutuhkan banyak pemikiran dan kerja keras untuk menciptakan nilai lebih yang mampu menjadikan produk dengan label ROG sesuai dengan keinginan para gamer bahkan untuk kelas enthusiast gamers. Dan Asus ROG-pun berhasil mendapatkan perhatian para gamers dari seluruh penjuru dunia. Namun untuk tetap mempertahankan prestasi ini, dibutuhkan inovasi terus menerus. Dan inovasi itu menetes pada produk notebook mereka yang saat ini berhasil merajai pasar gaming laptop di Indonesia. Catet..!!

ROG Gaming Notebook –Kehandalan Performa dalam Kesempurnaan Desain

Asus 1st ROG Gaming Notebook G1
Sejak pertama kali merilis G1, seperti halnya mereka merilis motherboard seri Crosshair, komitmen tentang performa menjadi standar mutlak produk Asus ROG. Sedikit sekali celah yang mengizinkan kompetitor mengambil keuntungan. Seiring permintaan pasar, varian produk notebook gaming mulai beraneka ragam. Kesemuanya dengan tujuan megisi segmentasi pengguna yang terbentuk sebab ragam genre game. Mulai dari GL series untuk casual gamers hingga GX700 series untuk gamer antusias.

Asus ROG G752VS

Terbentuknya komunitas penggemar ROG yang sangat solid, memberikan benefit sendiri bagi perkembangan produk-produk notebook gaming ROG. Masukan dari pengguna yang seringkali mengeluhkan akan bottleneck saat bertemu skenario tertentu dalam game, menjadi ide dasar diterapkannya opsi overclocking pada seri G752V. Lewat paduan hardware yang kesemuanya berasal dari kelas enthusiast, Asus ROG G752VS hadir untuk menjadi jawaban untuk membungkam statement "Main game di notebook gak akan pernah maksimal".

Standar VS Overclocking

Ada kalanya sebuah aplikasi atau skenario dalam game membutuhkan performa CPU dan GPU yang seimbang. Hal ini awalnya agak sulit diwujudkan pada platform notebook gaming dimana GPU umumnya selalu lebih superior dibanding CPU, setidaknya hingga artikel ini di terbitkan. Sebab CPU versi notebook adalah komponen yang mengalami banyak penyesuaian untuk bisa masuk dalam kompartemen yang minim. Fitur turboboost pada processor Intel merupakan jalan keluar yang manfaatnya bisa langsung terasa tanpa mengharuskan pengguna melakukan apapun. Tapi untuk beberapa skenario, fitur ini tak lagi bisa membuat CPU mengimbangi GPU. Sebab itulah dibutuhkan cara ‘paksa’ agar CPU lebih siap, yakni overclock manual.

Intel Core i7 6820HK - Overclocking Ready Mobile CPU


Namun tidak semua CPU menawarkan kemampuan ini. Dan sebab jenis CPU ini mewajibkan perlakuan khusus, dibutuhkan “wadah” yang sesuai untuk mengantisipasi efek buruk overclocking, yakni Panas!. Salah satu seri CPU yang menawarkan opsi Overclocking pada sebuah notebook adalah Intel core i7-6820HK. CPU berbasis Intel core generasi ke-6 Skylake ini menawarkan kemampuan overclock layaknya versi CPU extreme edition lewat multiplier-nya yang tidak dikunci. Dengan clockspeed awal pada Intel Core i7 6820HK yang bisa berlari lebih cepat, serta frekuensi tertnggi yang bisa dipaksa berlari hingga clockspeed 4GHz, diharapkan kinerja CPU bisa mengimbangi GPU sejak awal pemprosesan aplikasi.


Untuk mengimbangi Intel Core i7 6820HK yang sudah ‘berlari’ lebih kencang, diperlukan akses memori yang juga sepadan. Mengandalkan clockspeed standar DDR4 yang hanya 2133MHz, dirasa tidak akan sepadan. Untuk itulah, Memori utama pada Asus ROG G752VS dibuat berjalan lebih kencang hingga menyentuh 2400MHz. Memori erat sekali hubungannya dengan system storage. Sama sekali tidak lucu jika semua proses sudah siap untuk disimpan, namun system storage masih ‘sibuk’ hingga belum mampu menerima proses baru. Solusi storage HyperDrive jenis MLC (Multi Layer Cell) dari Asus memungkinkan proses baca dan tulis yang jauh lebih cepat. Ditambah lagi sudah menggunakan jalur PCI ekspres x4 atau NVMe yang memungkinkan throughput antara CPU dan SSD mencapai 2000mbps lebih. Itu kondisi single PCIe SSD, sedangkan salah satu SKU Asus ROG G752VS, dibekali dua buah PCIe SSD yang terkonfigurasi RAID 0. Ini membuat kemampuan throughput hampir menyentuh 3000mbps, glek..

3D Mobile Vapor Chamber Cooling


Bagaimana dengan panas yang pastinya lebih tinggi? Untuk meredam panas CPU yang berlari dalam keadaan standar saja, terkadang pendingin pada notebook masih jauh dari kompeten. Hampir semua vendor struggling akan hal ini. Asus sendiri hadir dengan inovasi yang mereka namakan, 3D Mobile Vapor Chamber. Di dalam Vapor Chamber sendiri terdapat cairan yang akan berubah jadi gas saat suhu sekitar mencapai derajat tertentu. Gas akan menyebar ke area yang lebih dingin hingga memungkinkan ia berubah kembali menjadi cairan, begitu seterusnya. Ini memungkinkan pendingin dengan Vapor chamber, mampu melepas panas hingga 700 watt per cm². Secara logika, teknologi pending pada Asus ROG G752VS masih capable mendinginkan dua buah GPU kelas high-end.

Jadi, mari lihat pesan utama yang sepertinya hendak disampaikan Asus lewat ROG G752VS ini?. Dengan kemampuan overclocking dari CPU Intel Skylake core i7 6820HK plus performa kartu grafis geforce GTX 1070 8GB GDDR5 yang menawarkan jumlah Cuda Core lebih banyak dari versi Desktop, Asus seolah ingin menyampaikan pesan bahwa laptop gaming saat ini sudah sejajar dengan Desktop PC dalam hal memberikan pengalaman visual dan endurance.

So, semoga artikel ini bisa menjawab kegundahan yang hampir menghampiri setiap gamer yang berniat bermigrasi dari Desktop PC ke gaming notebook. Dan saya juga ingin memastikan, dari semua key poin di atas bisa menjelaskan mengapa gaming notebook yang anda pilih harus Asus ROG

Comments

Popular Posts