Mitos, Fakta dan Tips Seputar Battery Notebook




Battery sudah menjadi bagian dalam kehidupan di zaman modern ini. Kebutuhan akan daya saat beraktifitas-mobile kadang memaksa kita menjadikan poin kapasitas battery pada sebuah gadget menjadi lebih penting dari poin lain. Nah, akibat pentingnya durasi pakai sebuah battery, banyak mitos yang beredar di luaran tentang bagaimana memperlakukan battery. Kadangkala mitos tersebut malah menjadikan kita salah berbuat. Untuk itu, mungkin artikel berikut bisa sedikit meluruskan beberapa mitos yang salah. Ada juga beberapa tips yang mungkin membantu memperpanjang usia pakai battery notebook kita.





Mitos Yang Sering Anda Dengar


Mitos : Charge 8 Jam untuk unit baru.
Fakta : Hal tersebut memang diperlukan untuk tipe battery berbasis NiCd karena pada baterai NiCd, elektrolit-elektrolit yang ada didalamnya akan berkumpul di bawah (di dasar) karena pengaruh gravitasi, saat penyimpanan. Itulah kenapa pada saat membeli baterai NiCd baru, sangat disarankan untuk men-charge minimal selama 8 jam (optimalnya 16 – 24 jam) sebelum digunakan pertama kali. Sedang Battery berbasis Lithium yang wajib anda perhatikan adalah, jangan pernah menyimpannya dalam waktu lama saat kapasitas battery kritis atau kosong. Karena saat lama tak digunakan, sel-sel pada battery jenis Lithium-Ion akan rusak secara permanen jika dikosongkan di bawah tegangan minimum. Karena itulah, jika anda perhatikan saat membeli barang elektronik baru, biasanya battery saat pertama kali diaktifkan masih tersisa 30-40%


Sebaiknya hindari mengisi battery saat critical.
Sebaiknya hindari mengisi battery saat critical.



Mitos : Sebaiknya battery di charge saat kapasitas sudah hampir habis.
Fakta : Hal tersebut hanya terjadi pada battery berbasis NiCd (Nickel–cadmium). Karena bahan ini diyakini membentuk suatu memori yang jika tidak dihapuskan, dapat menyebabkan Anda kehilangan kapasitas baterai. Sedang pada Lithium-ion, proses charging pada persentase kapasitas berapapun tak akan membuat anda kehilangan kapasitas secara tiba-tiba.


Simpan battery? Pikir lagi
Simpan battery? Pikir lagi

Mitos : Lepas Battery Jika Notebook dipakai lama
Fakta : Panas memang musuh utama battery. Hawa panas dari komponen notebook disekitar battery atau seringnya anda meletakkan battery dalam mobil yang tertimpa sinar matahari langsung, dapat mempercepat usia cell dalam battery.

Dalam mobil aja bahaya, apalagi ini
Dalam mobil aja bahaya, apalagi ini

Melepas battery memang mengurangi dampak battery terserang panas komponen, namun konsekwensinya, arus dari adaptor akan langsung masuk ke bagian regulator notebook anda. Tak masalah jika adaptor dalam kondisi fit, namun seiring waktu, adaptor juga mengalami penurunan efisiensi. Jadi sebaiknya, anda berkorban battery dari pada mendapatkan komponen dalam notebook anda berusia pendek. Toh secara perhitungan, harga battery lebih murah dari pada anda mengganti motherboard notebook anda. Penggunaan Notebook cooler yang baik, adalah solusi terbaik untuk mengarahkan panas dari komponen menjauhi battery.


Lithium Polymer


Kelebihan Polymer adalah fleksibilitas design.
Kelebihan Polymer adalah fleksibilitas design.

Jenis battery ini banyak digunakan di handphone dan device elektronik yang membutuhkan daya minimalis. Namun seiring teknology processor yang semakin hemat daya, notebook (contoh ultrabook) sudah ada yang mengadopsi battery Lithium Polymer. Keuntungan dari Li-ion polimer dibanding lithium-ion adalah biaya pembuatannya yang "berpotensi" lebih rendah serta kemampuan beradaptasi dengan fleksibilitasnya untuk dibentuk bermacam bentuk kemasan. Lithium-ion baterai polimer mulai muncul dalam elektronik konsumen sekitar tahun 1995. Tak heran jika battery jenis ini bisa didisain super tipis.

Sudah pasti Rusak


Pada battery berjenis Lithium-Ion, proses pengisian akan membentuk deposit dalam elektrolit yang lama kelamaan aka menghambat transportasi ion. Seiring waktu, kapasitas sel pun berkurang. Peningkatan resistansi internal ini akan mengurangi kemampuan sel untuk menyampaikan arus. Masalah ini akan lebih cepat terakumulasi saat terjadi pengisian dengan arus yang lebih besar dari yang disyaratkan spesifikasi battery. Penurunan ini berarti bahwa, batyery yang telah lama digunakan tidak akan mengisi sebanyak yang baru (waktu pengisian yang dibutuhkan berkurang secara proporsional).
Baterai berbasis NiCd lebih sulit untuk rusak daripada baterai lainnya, hal ini mentolerir proses discharge untuk waktu yang lama. Karena itu Ni-Cd baterai selalu dikosongkan saat disimpan dalam jangka panjang. Hal ini sangat berbeda jika dibandingkan baterai lithium ion, yang kurang stabil dan akan rusak secara permanen jika dikosongkan di bawah tegangan minimum untuk disimpan dalam jangka waktu lama.

Tips Memperpanjang Usia Pakai Battery

  • Rutin Charge Battery Dalam Interval Pendek

Seperti dijelaskan diatas, battery jenis Lithium-ion tidak mengenal fenomena “memory effect” seperti halnya baterai NiCd. Bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, baterai yang terbiasa di-charge ketika kapasitasnya masih 50% – 75% umurnya 4 – 5 kali lebih lama dibanding baterai yang sering di-charge ketika kapasitasnya hampir habis.

  • Jaga Suhu Sekitar Battery


Notebook stand
Notebook stand

Untuk mengurangi efek terserang panas secara langsung, pastikan terdapat space antara notebook dan meja kerja anda. Jika memungkinkan, buat tinggi kaki notebook anda bagian belakang. Solusi lain, gunakan notebook Cooler yang baik. FYI, notebook Cooler yang membentuk notebook stand, sudah banyak beredar dipasaran.

  • Jangan Langsung Tutup LCD

Saat notebook masih panas setelah digunakan, biarkan terlebih dahulu proses disipasi panas sekurang-kurangnya 2 menit sebelum anda masukkan softcase atau tas. Panas yang masih menempel pada komponen dan tak mengalami disipasi panas yang baik, menyumbang persentase penyebab usia battery cepat berkurang.

Ok jika ingin battery lebih awet, mulai perhatikan perawatan battery kita sejak saat ini ya ;)

Follow us @rifanfernando

Comments

Popular Posts